Di era saat ini makna produktif kerap kali disangkut pautkan dengan memiliki karya dan harta. Misalnya, jika kita rajin bekerja maka bisa semakin sukses. Semakin banyaknya harta, maka keberhasilan sudah ada di depan mata.
Namun kita sering lupa, terlebih bagi para orang tua bahwa produktif bagi mereka juga bisa berarti memiliki anak yang sukses dan bahagia. Tidak hanya memberikan dorongan berupa materi, tetapi secara mental dan spiritual juga. Termasuk, selalu ada di saat anak membutuhkan mereka.
Dilema membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga, pernah dialami oleh Rizqi Lestari atau yang biasa akrab dipanggil Uni Kiki. Ibu yang berasal dari Padang dan tinggal di Kota Bekasi ini pernah berada di fase untuk mengejar penghasilan sebesar-besarnya hingga ia mengabaikan waktu bersama keluarga. Beberapa kali ia juga terpaksa pulang malam saat masih bekerja di perusahaan.
Hal ini pun juga dipertanyakan oleh ibunya yang juga tinggal serumah. “Sampai pulang malam gini apa yang sebenarnya kamu cari?” Pertanyaan ibunya itu sungguh membekas di hatinya dan menjadi perenungannya. Memilih resign tentu saja juga bukan hal yang mudah.
Belum selesai pada dilema tersebut, suatu ketika anaknya yang masih berusia 4 tahun pernah bertanya padanya.
“Mommy aku boleh minta sesuatu nggak?” Ia mengira bahwa anaknya akan meminta mainan, mengingat dia masih kecil.
Dan saat ia bertanya “Iya mau minta apa nak?” Anaknya pun menginginkan waktu bersamanya. “Boleh nggak kalau aku minta mommy cuti sehari aja untuk nemenin aku main di sekolah (TK)”
Permintaan anaknya itu sekaligus menunjukkan bahwa waktunya sudah berada di level terlalu sibuk. Uni Kiki pun mencoba mencari makna kebahagiaan kembali menurutnya. Bahwa kebahagiaan bagi anaknya bukan hanya diberikan uang hasil kerja payahnya tetapi, juga waktu kebersamaannya.
Akhirnya pun Uni Kiki memilih resign atas izin suami dan orang tuanya. Ia memutuskan untuk keluar dari perusahaan tempatnya bekerja dan memilih untuk tetap berkarir dari rumah. Lantas, ia memilih berbisnis dari rumah. Dekat dengan keluarga tetapi, tetap bisa mendapatkan pundi-pundi rupiah.
Pada hari pertama ia mulai berbisnis dari rumah dengan pakaian mengenakan daster, anaknya pun heran dan penasaran.
“Mommy sakit? nggak kerja? kenapa kok nggak ke kantor?”
“Nggak nak, mommy nggak sakit, mommy sekarang kerjanya dari rumah nak…” ucap Uni Kiki.
Akhirnya hatinya pun lega memilih jalan ini dan berpelukan penuh haru dengan anaknya. Meskipun keputusan resign sempat membuat penghasilannya berubah tetapi, ia tetap belajar dan berusaha dengan tekun untuk menjalankan bisnis online.
Bisnis online yang ia bangun pun mulai berkmebang dan penghasilannya bisa melebihi gaji di pekerjaannya dulu. Suaminya pun juga mendukung bisnisnya, hingga mereka kompak menjadi couplepreneur. Waktu kerjanya juga sangat fleksibel sembari menjaga dan merawat anaknya.
Berbisnis bersama B Erl Cosmetics ini membuat usahanya terus berkembang. Ia juga beberapa kali berkunjung ke agen dan resellernya di berbagai kota. Juga melakukan kopdar dan seminar yang bisa diikuti kapanpun sembari mengajak anak-anaknya.
Alhamdulillahnya lagi, ia bersama sang suami, Pak Yan juga bisa berangkat umroh.
Perannya sebagai ibu, istri dan perempuan menikah yang bekerja nyatanya bisa balance untuk dijalani Uni Kiki. Semoga kisahnya menjadi sumber inspirasi bagi kita semua, terutama para ibu dan calon ibu.
